Selasa, Agustus 18, 2009

penting gak penting


Lucu, kalo ngeliat kondisi jalanan di Jakarta yang selalu macet riang gembira and dikontrasin sama isu krisis minyak and global warming yang lagi trend (yang mana hampir semua lapisan selebritis mengkampanyekan hal itu biar kliatan keren). Pas minyak dunia lagi mahal-mahalnya kita malah asik membuang-buang bensin juga emisi karena macet yang gila-gilaan. Karena itu positif bakal ada pembatasan premium untuk mobil pribadi dalam rangka memaksa pengendara mobil pribadi pindah ke kendaraan umum. Tapi sekali lagi ini sebuah solusi instan yang gak akan bisa mengurai carut-marut masalah transport di Jakarta, yang sebenarnya juga hasil solusi-solusi instan tumpang tindih periode-periode sebelumnya.

Sebenarnya mau pake pembatasan premium kek, three-in-one kek, jalanan bertarif kek, parkir mahal kek atau apapun itu selama masyarakat kita gak punya pilihan mau gimana ? selama bus-bus yang udah ada sejak jaman Warkop masih komplit berempat itu jadi satu-satunya pilihan transportasi umum mau gimana ? siapa juga yang mau naik bis panas, sumpek, lemot, gak aman, kebanyakan ngetem kayak gitu ? Setuju gak kendaraan umum dalam kondisi apapun gak pernah menyenangkan ? kalo lagi kosong dia bisa lambat setengah mampus tapi sekalinya penuh bisa ngebut kayak setan. Gak perlu muluk-muluk busway, subway, waterway (ini proyek paling dagelan di manggarai), highway atau way-way lainnya soalnya yang penting mass transport paling basic ini – bus umum - dibenerin dulu. Kalo busnya enak dan nyaman pasti juga banyak yang mau pindah, apalagi terus di-follow up sama peraturan-peraturan yang nyusahin pengendara mobil pribadi. Sekali lagi, meledaknya jumlah kendaraan pribadi karena kita masyarakat memang gak punya pilihan lain.

Kadang gue penasaran pengen liat company profilenya Mayasari Bhakti, PPD, Patas, Kopaja, Metromini. Karena enak juga kali ya usaha yang make model setoran gitu, mereka gak perlu putar otak mikir susah-susah untuk memutar roda bisnis, manajemen, ekspansi, inovasi. Tinggal sewain bus (dengan kualias kancut), tetapin harga setoran harian dan selesai sudah. Sebenarnya sistem setoran beginian buruk sekali, ini salah satu penyebab utama sopir bis ugal-ugalan karena emang harus ngejar setoran. Di sisi lain Busway seringkali malah terlalu norak gak penting : ngapain sopirnya pake jas segala, bangkunya pake beludru yang susah dibersihin, haltenya pake pintu otomatis, jembatan-jembatan yang boros tapi kok AC udah gak dingin, jalanannya mulai bocel-bocel, jadwal bus yang suka-suka. Yang penting jadi gak penting, yang gak penting jadi penting, penyakit lama yang sudah mendarah daging disini....

2 komentar:

freak dreamer mengatakan...

gw BENER-BENER kepikiran yang waterway :
-- bayangin kapal segede Star Cruise di kali Manggarai, digenjot pake galah sama orang sekompi---

berapa masalah yang teratasi coba?? :>

nDaru mengatakan...

naaaaaaaaaa...tau kan napa nDaru hijrah ke Salatiga..Jakarta udah kbanyakan orang bro..daripada kejepit, mending disini agak longgaran...mo sepakbola dijalan raya bisa,,jam 12 malem tapi :P