Jumat, Agustus 28, 2009

matematika bin ajaib calon pemimpin negriku....


Indonesia harusnya bisa dapet Nobel matematika berkali-kali karena ternyata kita punya banyak ahli matematika yang jenius dalam berhitung. Jangan kaget kalo ahli2 matematika jenius itu bukan dari ITB, UI, ITS atau STTTelkom (untuk kampus yang gak disebut jangan tersinggung ^_^) melainkan di pengadilan, kejaksaan dan kepolisian : dengan kata lain seluruh instrumen hukum yang ada di negara ini. Ada orang yang divonis 15 tahun untuk pembunuhan sadis yang amat sangat terencana, nyimpen amunisi, kabur beberapa kali (did i mention corruption yet ?) dan bisa bebas hanya dalam waktu gak kurang dari 5 tahun kemudian (ini diluar fasilitas2 mewah yang dia dapat di penjara). Entah postulat, rumus, integral, hipotesa atau teori dari mana penjara 15 tahun akhirnya bisa kalkulasikan dengan 'rumus rumit' yang hanya mereka tau dan menghasilkan 5 tahun saja (meski pun penjelasan di detik masuk akal). Gue yakin mereka memang pintar betul, harusnya rumus perhitungan mereka diterbitkan di jurnal2 MIT, Cambridge, NTU atau University of Manchester (untuk kampus yang gak disebut jangan tersinggung ^_^) supaya Indonesia bisa diperhitungkan untuk dapet nobel matematika tahun depan.

Atau jangan2 gue yang sarkastis lagi ? kalau ternyata mereka emang gak punya teori Matematika khusus apa2 ? kalau ternyata memang hanya karena mereka yang terlalu bodoh dalam matematika sederhana semacam berhitung 2001 + 15 = 2016 bukannya 2001 + 15 = 2006. Hmmmm jangan2 iya ya mereka bener2 ngeblank dalam matematika, anak tetangga yg SD kelas 6 aja ketawa ngakak guling-guling pas gue tanya : "bisa gak 2001 ditambah 15 jadi 2006 ?". Kalo emang bener hakim2 disini ternyata (maaf) dongok2 untuk matematika mudah semacam itu maka perlu dipertimbangkan lagi apa masih perlu fakultas hukum disini ? Bukannya mendingan bikin fakultas matematika aja untuk yang mau masuk fakultas hukum ? biar hakim2 dan jaksa2 kita nanti bisa bermatematika secara lebih baik dan benar, minimal untuk hitungan2 standard seperti diatas tadi. Gak perlu latian berat2 ngerjain LKS atau soal2 kok untuk bisa bikin hakim2 dan jaksa2 tadi bisa pintar matematika, cukup ditulis dijidad mereka jelas-jelas dengan spidol merah setiap hari :

"BAGAIMANA RASANYA KALAU KEPALA BAPAKMU DITEMBAK ORANG ?"

Tidak ada komentar: